My Financial Planning

Pengen berbagi sedikit tentang mengatur keuangan pribadi dari pengalaman pribadi. hehe..
Oke, lets start.

Semua cerita berawal dari keadaan yang "memaksa" diri untuk belajar mengatur keuangan. Awalnya karena waktu SMA tinggal jauh dengan orang tua, dapat uang jajan mingguan yang pas-pasan jadinya mau ga mau harus bisa mencukupkan diri dengan apa yang ada. Karena jajanannya mingguan jadi mengatur keuangannya ga ribet. Yang pasti, hal yang harus aku sisihkan #1 adalah uang transport dari rumah ke kosan PP karena aku harus mastiin nanti aku bisa pulang lagi ke rumah. #2 adalah makan dan kemudian jajan.

Kira-kira sampe kuliah, begitu membagi uangnya. Kemudian setelah bekerja, punya penghasilan sendiri dan masih tinggal jauh dari orang tua, akupun mulai belajar untuk lebih serius mengatur keuangan. Awal kerja, pengeluaran cuma ada dua jenis:
#1. pengeluaran tetap bulanan (perpuluhan ke gereja, uang kos, transport dan makan, serta kebutuhan lain-lain yang menyangkut rumah dan perawatan diri)
#2. pengeluaran tidak tetap bulanan (jalan-jalan, kado ulang taun, dll)
waktu itu aku sama sekali belum pernah diajarin tentang Financial Planning. Uang salary sebulan pasti habis untuk kebutuhan sebulan. Yah, at least aku cukup.

Kemudian setelah pindah tempat kerja dengan salary lebih baik dari sebelumnya plus diajarin tentang Financial Planning tepat di hari gajian pertama maka pemikiran tentang mengelola keuangan sudah mulai berubah. Pada akhirnya, aku menggunakan teori financial planningku sendiri. hehe.

Teori yang pertama adalah rencanakan keuangan sebelum gajian. Maksudnya sih supaya aku udah tau uang gajian nanti dialokasikan buat apa aja sebelum uangnya kepake sedikitpun.
Setiap bulannya, aku selalu membagi pengeluaran itu ke dalam 2 kategori besar yaitu:
#1. Fixed Cost adalah pengeluaran bulanan rutin yang pasti tiap bulan jumlahnya sama, misalnya:
  • Perpuluhan
  • Uang kos
  • Laundry
  • Tabungan (ini sih biasanya aku jadikan uang untuk jaga-jaga kalo ada unexpected event yang butuh dana besar, uang tabungan ini akan diakumulasi setiap bulan. Besarnya 10% dari penghasilan sebulan)
  • Emergency Fund (ini sih biasanya aku jadikan uang jaga-jaga dalam sebulan, kalo ga kepake nanti aku tambahin ke Tabungan. Besarnya juga 10% dari penghasilan sebulan).
  • Biaya Administrasi pemeliharaan rekening Tabungan. Kalo aku sih punya rekening lebih dari 1 untuk peruntukannya masing-masing. Ada rekening operasional, ada untuk Tabungan (yang ini sih aku pilih produk tabungan yang bebas biaya administrasi yaitu TabunganKu) dan ada untuk Emergecy Fund.
#2. Variable Cost adalah pengeluaran rutin maupun tidak rutin yang jumlahnya tidak selalu sama setiap bulannya, yaitu:
Variable Cost yang rutin:
  • Uang makan & Uang transport - Hari Kerja (ini adalah pengeluaran rutin yang jumlahnya tergantung pada banyaknya hari kerja dalam 1 bulan kalo ga salah sih 18-22 hari setiap bulannya).
  • Uang makan, Transport & Jalan-jalan - Hari Libur (ini adalah pengeluaran rutin yang jumlahnya tergantung banyaknya hari libur dalam 1 bulan biasanya sih 8 hari tapi bisa lebih jika ada hari libur nasional)
Variable Cost yang tidak rutin:
  • Hutang kartu kredit (sebenarnya ini pengeluaran yang pertama kali aku bayar setiap bulan, karena judulnya aja hutang. Dan seperti toeri-teori yang diajarin di pelajaran Financial Planning, total hutang kita itu ga boleh lebih dari 30% penghasilan kita. Makanya kalo aku pribadi sih, selalu memaintain hutang kartu kredit supaya terus ada di bawah 30%. Dan kartu kredit hanya aku pake untuk pengeluaran-pengeluaran khusus seperti membeli tiket online atau barang-barang yang harganya mahal sehingga bisa menggunakan fasilitas cicilan 0%. Dan satu lagi yang penting buatku adalah "say no to minimum payment, say yes to full payment!")
  • pengeluaran untuk kebutuhan rumah + perawatan diri (ini sih karena ga setiap bulan tapi bisaanya 2 bulanan atau 3 bulanan maka aku masukin dalam variable cost).
  • pengeluaran lainnya (yang sudah dapat diprediksi sebelum gajian misalnya membeli kado ulang tahun, dlsb, untuk pengeluaran yang belum dapat diprediksi sudah tercover dengan Emergency Fund)
Teori yang kedua sih, uang tunai adalah raja. Untuk semua pengeluaran selain Tabungan dan Emergency Fund selalu aku simpan dalam bentuk uang tunai. Dan uang ini aku bagi-bagi sesuai dengan pos nya masing-masing. Kalo buat aku sih, keuntungannya adalah pengeluaran bulanan itu dapat dikontrol dengan baik. Karena aku udah tau uangnya dialokasikan untuk apa, maka aku sebisa mungkin tidak menggunakan uang tersebut untuk kebutuhan diluar peruntukannya. Kenapa Tabungan dan Emergency Fund disimpan dalam rekening bank? karena Tabungan itu peruntukannya untuk masa yang akan datang, aku belum akan menggunakannya sekarang, it would be better if i keep it safe. Sedangkan Emergency Fund adalah uang yang aku gunakan untuk berjaga-jaga, jadi harus bisa diakses kapan aja. Dengan menyimpannya di rekening bank berarti dapat aku akses sewaktu-waktu dibutuhkan deh. hehe.

Teoriku yang terakhir sih cuma satu kata disiplin. Menggunakan uang sesuai dengan apa yang sudah aku rencanain dari awal. Yah emang sih, di tengah perjalanan kadang adaaa aja pengeluaran yang benar2 diluar dugaan. Disitulah butuh fleksibilitas. kalo dari pengalamanku sih, semakin lama kita berkutat dengan perencanaan keuangan, feel kita akan makin terasah untuk bisa mengelola keuangan dengan lebih baik dan fleksibel. Harapannya sih, dengan merencanakan keuangan aku ga bakalan terjerumus dalam financial disaster dan bahkan dapat memiliki kehidupan yang lebih berarti dan bermanfaat bukan buat diri sendiri aja tapi orang lain.

Popular Posts